"Udara pagi membelai mataku dengan lembut, mengantarkanku kembali ke rumah. Mereka sudah duduk bersantai dan menyapaku hangat. Luka hati ini terobati seketika."
Saat aku membayarkan uangnya, saat itu juga adzan magrib berkumandang. Aku merasa terpanggil dan segera sholat magrib berjamaah. Sekaligus menenangkan hatiku. sedikit bertanya kepada warga, barulah kuketahui bahwa ada SPBU di atas, sekitar 15 menit dan ada ATM sekitar 5 menit dari sana. Okey, pertama cari uang dulu. Untunglah masih ada sedikit tabungan untuk membuatku survive. Sampai di SPBU ternyata perjalan menuju Selomerto tinggal 1 jam lagi. Kupikir-pikir lagi. Aku lelah, tapi tanggung. Sudah sampai, kalau pulang juga sia-sia. Kukebut lagi ke Selomerto ssetelah keketahui bahwa jarak kesana tinggal 1 jam, walau tak tahu jalan, tetap kukebut saja sampai kelokasi.
Sampai disana aku langsung menuju tujuan pertama. Kondisi berubah menjadi hujan diperjalanan. Selanjutnya ke Polsek, Kecamatan, dan Tempat. Hingga hampir tengah malam, masih beberapa yang belum ku temui. Survei lokasi, dll. Ada 3 Polsek (Selomerto, Singomerto, dan Leksono) yang harus aku mintai izin, wuff... Nyasar pula di POLSEK Leksono. Waktu hampir tengah malam melewati jalanan yang kecil dan gelap. Beristirahat hanya di lokasi aja, itupun tidak lama. Sampai di finish point, kucari semua kontak yang mungkin bisa kau hubungi, karena disana operatornya juga sudah tutup, walau hanya kontak [paling tidak bisa jadi penghubung kami.
Perjalanan aku lanjutkan atau tidak, aku bingung, lelah memang, tapi mau tidur dimana? Kulanjutkan perjalanan pulang ke Semarang, berharap seperti gagasan awal untuk dapat mengikuti presentasi kelompok lain walau hanya sebentar. Hingga ditengah setengah jalan menyisiri sungai Serayu, kuhentikan motorku dan berisitirahat di POLSEK.
Jam 3 lebih 15 menit aku bangun dan kulanjutkan perjalanan. Polisi jaga masih tidur, tanpa pamitan aku pun pulang. ke Semarang. Tak ada ampun kupacu motorku yang sekarat, hanya berhenti sholat Subuh dan merokok.
Pikiranku mulai kosong, berkali kali kulawan dengan playlist Iwan Fals yang aku nyanyikan secara solo. (Terkadang aku merasa menjadi penyanyi ketika di motor, berteriak sesuka hati). Udara pagi membelai mataku dengan lembut, mengantarkanku kembali ke rumah. Mereka sudah duduk bersantai dan menyapaku hangat. Luka hati ini terobati seketika. Sekitar pukul 7 aku baru sampai.
No comments:
Post a Comment