Demi Pocari"Bagian perjalanan yang paling berat adalah langkah pertama. Terkadang kita perlu dipaksa/terpaksa/kepepet dulu baru menyadari bahwa ternyata kita bisa. Kita ini adalah yang kita pikirkan. Yakinlah bahwa kita pasti bisa."
Berbagai divisi sudah mulai melaksanakan diklat masing masing. Setiap divisi memiliki standar diklat yang berbeda beda. Rafting dan Gunung Hutan memiliki standar fisik yang hampir sama dan termasuk kategori berat. Dibawah pengawasan Aang, diklat kami berjalan baik.
Suatu sore kami diklat berbarengan dengan Tim Gunung Hutan Ekspedisi Argopuro. Sebelum diklat dimulai, instruktur Gunung Hutan sekaligus Atlit Kilimanjaro menantang mereka untuk menyelesaikan 15 putaran, kalau berhasil dihadiahi Pocari 2 liter. Mendengar itu, aku spontan juga tertantang.
"Kalau Rafting bisa, gimana mas?""Ya, buktiin dulu dong" Dia menantang dan tertawa nyengir."Siaap", dalam hati semangatku terbakar.
Okay, pasti bisa. Kami memang tidak fullteam ketika itu, hanya kami berlima dari Tim Rafting.
Putaran pertama, enteng..
Putaran pertama, enteng..
Putaran ke 4, mulai ngos ngosan.
Putaran ke 7, ayo setengah jalan lagi, jangan lihat jam tangan!..
Putaran ke 10, pocariii!
Putaran ke 13, poocarriii...
Putaran ke 14, ayo habiskan tenagamu!
Putaran ke 15, jangan lihat jam, jangan lihat jam tangan! Tapi mataku gatal, dan... ternyata masih 3,5 menit. Akupun berlari dengan nyatai. Sial...
100 meter terakhir, aku kebut dan masih sisa 30 detik. huffft...
Akhirnya Pocariii 2 liteer!!! Aku kegirangan dalam hati.
Tak terasa karena saking semangatnya, aku telah meng-overlap aang 2 kali. Aenun, Gresi, dan Mifta 4 kali. Usai lari dan sprint, kami balik ke PKM untuk menagihnyaa. Yess, dapat 20 ribu tapi dimasukkan ke Danus.. Sering sering gini aja ya. Biar bisa ekspedisi muraah. Haha.
No comments:
Post a Comment