"Tim yang hebat bukanlah tim yang sempurna diawal, tetapi tim yang mau belajar dan berusaha.", Tiara Tt. Kembali pada beberapa waktu sebelum perajalanan Serayu terjadi.Part 1
Umi adalah sosok yang aku kagumi, dia wanita tetapi sangat tangguh. Begitu juga yang dipikirkan oleh Mifta. Kebetulan dia adalah sosok terdekat bagi kami, Ibarat kata, dia adalah ibu kami disini. Hal itu tidak kebetulan karena dialah Pengurus Harian Bidang Penerimaan Anggota dan Kesejahteraan Anggota. Apapun yang dia katakan pasti baik bagi kami.
Aku adalah seorang mahasiswa
biasa. Bedanya adalah aku sedang
belajar di Pencinta Alam. Berbagai proses pembelajaran yang mengasyikkan aku lewati dengan
penuh semangat.
Kami baru saja disematkan menjadi
masa bhakti. Saat itu langkah selanjutnya disampaikan mbak Umi.
“.... Kepada Masa Bhakti Wapeala Lapis 30, wajib membuat usulan rencana ekspedisi sesuai divisi yang dinginkan. Dikumpulkan paling lambat sebelum pendidikan keahlian umum dan pendidikan keoraganisasian.”
“Isinya apa saja mbak?”
“Isinya itu lokasi ekspedisi, ulasan dan deskripsi tentang lokasi tersebut, riset apa yang akan dilakukan disana, dan tim yang kamu inginkan untuk ikut ekspedisi tersebut.”
“Diprint mbak?”
“Iya diprint, dijilid yang rapi pakai kertas warna biru telur asin.”
“Makasih mbakku...”
Aku yakin tentang pilihanku saat
itu. Aku sudah menentukan pilihan divisi apa yang akan ku ambil. Sambil keluar
ruangan aku tanya kepada instruktur Rafting.
“Mas Kalau mau ekspedisi Rafting gimana?”
“Ya yang lebih besar dari Kali Elo.”
“Serayu Mas?”
“Serayu? Itu mah biasa” dia sambil tertawa
“Oh, sering to mas? Progo bawah?”
“Terserah”, dia pergi sambil nyengir. Aku tak paham artinya apa.
Banyak sumber informasi yang
aku buka. Hanya internet sih, hehe...
Dari sekian banyak sungai akhirnya aku tentukan pilihan untuk mengambil sungai
Pekalen. Sungai ini sangat jernih airnya. Penampangnya pun bagus dan banyak air
terjun yang menambah keindahan Sungai ini. Sungai yang berada di Jawa Timur
ini, dibagi menjadi tiga bagian. Atas, Tengah, dan Bawah. Semuanya punya
karakter masing-masing. Yang paling ekstrem bagian tengah. Disana ada beberapa
operator Rafting yang membuka trip perjalanan, salah satunya S*nga Rafting.
Dari webnya aku ambil banyak informasi dan cukup bisa membayangkan bentuk
sungainya (kayak udah pinter rafting aja, wkwk).
Trus apa yang aku teliti disana?
Deng... Aku mulai bingung sekarang. Memang kalau pas lagi rafting bisa neliti
apa? Penelitiannya sambil dayung? Atau gimana? Aku sangat awan. Berbagai ide
aku bayangkan. Sampai aku memikirkan untuk menyelamai dasar sungai mengukur
kedalamannya. Atau memikirkan untuk mencari hewan yang ada disekitaran sungai.
Atau mengukur ph air mengalir tersebut. Trus pertanyaan baru muncul kembali,
buat apa riset yang aku lakukan disana? Apa manfaatnya bagiku? Apa manfaatnya
bagi orang disana? Apa manfaatnya bagi WAPEALA?
Tetapi itu bukanlah rintangan
terakhir. Justru rintangannya adalah, siapa yang akan jadi timku? Berbagai
pertimbangan muncul. Mulai dari niatnya, potensinya, kerjasamanya, atau bahkan
karakternya. Tim yang dibuat tidak hanya mencantumkan nama. Tapi juga
memintanya untuk ikut tim Rafting, ini salah satu kesulitan juga dimana
orang-orang tidak semuanya suka hal yang sama dengan kita. Aku membuat timku
terdiri dari 7 orang. Komposisi ideal untuk rafting. Ya aku susun sebisaku aja.
Sebenarnya aku takut mengajak mereka ekspedisi, melihat kemampuan mereka saat
diklat pertama rafting, masih banyak yang kurang, bukan karena murni sombong, tapi memang hanya sekitar 8 yang menguasai, itupun sudah terbagi diminat mereka di divisi lain. Bahkan untuk komposisi ini pun aku belum
mendapat jawaban yang tepat sampai batas akhir pengumpulannya, akhirnya aku isi
aja seadanya.
“Bek aku njaluk softfilemu”, Bece dengan nada agak merendah meminta softfile ekspedisi.
“Lah koe kan beda ekspedisin e.”
“Wes, rapopo.”
“Yowes, iki ning laptopku.”
Sehari sebelum waktu terakhir mengumpulkannya, aku datang ke
PKM bersama Bece untuk mengumpulkannya. Bece Diving di pulau x, aku lupa
namanya, Sempu kalau ga salah.
“Mas mau ngumpul usulan kegiatan”, kami berdua datang malam malam dan dengan sedikit malu malu.
“Serahkan aja ke Mbak Umi.” Mas Amar kalem menjawab.
“Ya Mas.”
“Ekspedisi apa?”
“Rafting Mas. Sungai Pekalen” Aku menjawab disusul Bece, “Diving Mas”
Kami lebih lama berdiam dan mencari kesibukan dari pada
ngobrol. Akhirnya aku beranikan untuk membuka pembicaraan lagi.
“Mas, aku bingung gimana dengan timku.”Percakapan terus berlanjut hingga malam. Hingga akhirnya waktu itu pun datang. Pembagian tim ekspedisi.
“Siapa aja tim mu?”
“Soki, Aang, Aenun, Noufal, Gresi, mm....”
“Kenapa milih Gresi?” “Kemaren dia terlihat paling menyepelekan.”
“Mmm,” aku terdiam sejenak. “Karena niatnya mas.”
No comments:
Post a Comment