09 April 2016

Membangun Tim

"Tim yang hebat bukanlah tim yang sempurna diawal, tetapi tim yang mau belajar dan berusaha.", Tiara (W - 639 - Tt).
Part 2

Minggu, 9 Maret 2012
Kami ber-23 dibagi dalam 5 fokus divisi ekspedisi. Divisiku, Rafting, merupakan divisi dengan orang terbanyak. Namun, malah membuatku semakin khawatir. Semakin besar resiko yang harus kami hadapi tentunya. Tidak semuanya senang dengan divisinya. Walaupun sudah dipertimbangkan anggota sebaik mungkin, tapi tetap saja ada yang tidak lega menerimanya. Salah satunya Mifta, setelah dibacakan bahwa dia masuk ekspedisi rafting, dia merasa tidak mampu dan murung. Dia merasa tidak sanggup.

Kami pun mengumpul ber tujuh bersama instruktur mebagi tugas kelompok. Saat itu giliran Ghia yang menangis, merasa tidak mampu. Rintangan pertama, eh bukan, rintangan kedua muncul. Tim ini kehilangan kepercayaan dirinya. Banyak orang aku harapkan bisa bergabung jadi bagian dari timku malah masuk divisi lain, aku pun dalam hati merasa berat melaksanakannya. Untunglah di materi keahlian umum kami diajarkan satu hal, "Tim yang hebat bukanlah tim yang sempurna diawal, tetapi tim yang mau belajar dan berusaha.", Tiara (W - 639 - Tt). Kata-kata itulah yanug  membuatku berani memantapkan diri untuk menjadi ketua tim. Sebuah keputusan yang menurutku beresiko tinggi, namun harus aku ambil.

Pembagian tugas pun dimulai ketika pikiran kami sudah mulai kondusif. dari sekitar 15 job kepanitiaan, kami bagi rata berdasarkan waktu kerja. Karena kami sebagai manajerial dan atlit, otomatis kami harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan tim untuk berangkat. Pembagian Job tersebut melihat daripada manajerial pra dan lapangan, jadi jangan sampai ada panitia yang kerja full pada salah satu bagaian. Misal, transportasi dan danus.

Sebagai ketua tim harus memahami kapasitas setiap anggotanya. Disitulah aku kesusahan membaca karakter timku. Dari 7 orang timku, hanya 3 laki-lakinya, itupun harus membackup ke-4 perempuan yang di diklat sebelumnya masih butuh banyak belajar. Okay, hanya perlu dirasakan dan dilakukan. Aku harus bisa jadi sososk yang selalu semangat, agar timku pun selalu semangat.

Suasana tim mulai terbangun disini. Yang awalnya aku tidak proaktif dalam proses ini, dipaksa untuk lebih aktif dan paham setiap gejolak kepanitiaan. Hanya 1 yang bisa aku sampaikan untuk menyemangati saudaraku yang lain, "Tim yang hebat bukanlah tim yang sempurna diawal, tetapi tim yang mau belajar dan berusaha."

Kami lihat beberapa tim sudah mulai asyik dengan tim mereka. Beberapa juga sudah mulai menentukan tujuan. Kami belum, target yang diwajibkan kepada kami adalah pengarungan Sungai grade IV, di luar Jawa Tengah, Plot Jeram, Sket Jeram, dan Riset. Okay, sore itu kami targetkan untuk membangun tim dahulu saja.


No comments:

Post a Comment