15 September 2016

Kecemplung di Proses Wapeala #3 (Rock Climbing)


“Semakin sering kita membentur tebing, semakin tebing membentuk karakter kita.” - Mas Coro

Nampaknya proses kali ini akan lama, karena melewati ujian akhir semester (UAS) semester satu. Begitu jadwal kegiatan aku buka, memang benar, semakin banyak kesempatan untuk berlatih. Mengingat proses sebelumnya aku sangat kewalahan, maka aku harus memaksimalkan kesempatan latihan sebaik mungkin. Walaupun masih ujian kusempatkan untuk olahraga, materi, dan simulasi. Aku juga membeli sebuah bola tenis untuk latihan cengkeraman. Sebisa mungkin aku ikuti setiap prosesnya. Walaupun kadang tak ada teman dekat yang menyertai. Awalnya begitu berat. Mulai dari kelenturan sampai menempel di papan. Simulasi pertama masih belum berhasil, baru sampai titik pemasangan pengaman (hanger) ke-empat. 

Memang benar, persiapan berpengaruh banyak. Terbukti ketika mempraktekkannya di tebing sesungguhnya. Aku dapat melewati jalur pemanjatan (Sport dan Artificial) serta naik dan turun dengan satu tali (prusikking dan rappling). Hampir semua materi aku bisa melakukannya -walaupun masih banyak kesulitan dan kewalahan. 

Begitulah proses. Keberhasilan itu dimulai dari pertama kita merencanakan. Ada yang bilang pemenang itu menang sebelum bertarung, dan pecundang adalah berusaha menang ketika bertarung. Tidak menang, tidak juga hebat. Tapi aku telah mengalahkan batasan kemampuanku sendiri, dan itu tidak didapat dengan seketika.

No comments:

Post a Comment