08 October 2016

Menjadi Indonesia

Perjalanan menuju Garut beberapa waktu lalu mempertemukanku dengan seorang laki-laki. Sebuah pertemuan yang pernah terjadi 6 tahun lalu, hanya saja waktu itu bukan denganku, melainkan dengan Mas Ponco. Sejak masuk Jawa Barat hampir setiap orang berbahasa Sunda, namun begitu pertama bertemu dengannya aku merasa kembali ke Jawa. Awalnya aku terkejut karena dia berasal dari Jakarta. Mukanya yang terlihat muda membuatku sekali lagi tidak percaya bahwa 6 tahun yang lalu dia pernah singgah di Semarang.
Berbincang dengannya membuat lidahku tak kaku lagi, karena bisa berbahasa Jawa dengan luwes. Tak hanya Jawa, orang kelahiran tanah Andalas itu pun bisa berbagai bahasa daerah. Begitu cintanya pada negeri kaya ini. Tak heran kalau dia tertarik dan bisa berbahasa daerah mulai dari Jawa, Sunda, dan Minang. Bahasa Inggris bukan bahasa negeri kaya ini. Secara terang-terangan dia juga menolak mempelajarinya. Dari sekolah dasar hingga tamat SMA pun, dia lebih suka bolos kelas dari pada ikut pelajaran Bahasa Inggris. Bukan suatu hal yang menarik jika itu hanya karena malas, namun ini berbeda dia istimewa. Sebuah bentuk cinta yang terlampiaskan melalui bahasa.
Semoga bisa bertemu dengannya lagi lain waktu.

2 comments: