Malam hari ketika tengah nikmatnya orang-orang terlelap, air sungai Cimanuk meluap. Sekitar pukul 11 malam kejadian itu terjadi. Beberapa hari belakangan memang hujan tak henti hentinya turun. Ketika malam itupun masih hujan lebat. Sungai Cimanuk yang berhulu di Gunung Papandayan ini melewati tengah kabupaten Garut hingga muaranya di Pantai Utara, Cirebon. Sebelum sampai Pantai Utara, Cimanuk terbendung oleh Waduk Jati Gede. Waduk yang baru dibuat dengan merelokasi penduduknya. Jam 5 pagi banjir baru mulai mereda, sebaliknya di Waduk Jati Gede, air masih masuk dengan derasnya hingga terlihat seperti pusaran air.
Tiga hari setelah kejadian tersebut aku pergi kesana, malam itu gerimis kecil di Semarang. Dengan Bus Budiman arah Tasikmalaya seharga 120 ribu. Sampai disana, hampir semua berbahasa sunda lemas. Dengan bantuan seorang perantau yang dulu pernah kuliah di sebuah akademi maritim Semarang, akhirnya dapat sampai ke Terminal Garut dengan murah. Total perjalanan darat menghabiskan 11 jam dan ongkos 150 ribu rupiah. Posko pertama yang kusinggahi adalah Posko STTG Mussadadiyah. Posko milik lembaga Mussadadiyah ini ditenagai oleh Mapala-Mapala Bandung, Bogor, Jakarta dan sekitarnya, Mahasiswa STTG, serta relawan-relawan. Mapala STTG berperan banyak dalam berjalannya Posko ini. Bukan hanya posko ini yang berdiri di Garut. Posko Utama berada di KODIM, sedangkan Posko-posko lain tetap berdiri dengan berbagai latar belakang. Posko relawan Gabungan yang dimotori oleh WANADRI Bandung juga sempat aku singgahi, disana pula fokus tanggap bencana untuk MAPALA selain "assesment".
Sebagai relawan, sudah seharusnya membantu yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan. Hari pertama hanya bisa ikut membawa bantuan logistik berupa pakaian dan sembako. Walaupun seperti tak berguna, namun memang dibutuhkan. "Ini soal kemanusiaan. Urusan organisasi apapun itu kalau ada bencana harus dinomer dua-kan. Kecuali urusan kuliah, itu tetap utama." Kata Ua Yana. Malam harinya seperti biasa evaluasi dan briefing untuk hari berikutnya.
Pencarian hari ke-empat, atau pencarian hari-pertama ku difokuskan di Cimanuk jalur Jager-Leuwigoong dan Limbangan-Wado. Namun setelah briefing, tim dijadikan 1 tim besar dengan 4 perahu.
Berlanjut......
No comments:
Post a Comment