23 February 2016

Perjalanan Baru Saja Dimulai

Perjalanan babak baru ini coba aku tuliskan dengan sedikit mengulas periode awal kegiatanku.

Awal masuk ke Universitas D aku belum ada niat untuk mengikuti Mapala. Dengan sedikit berusaha dan ditambah rasa penasaran terhadap apa sih Mapala, akhirnya ku tau sebuah Mapala W di sini. Sudah lebih dari 2 tahun sejak pertama kali aku bertemu dengan Mbak Upik. Dia lah salah satu orang yang memotivasiku untuk menjadi sekarang ini. Kesan pertamaku dia mirip dengan teman SMA ku yang begitu luar biasa, AYP. Entah kenapa itulah yang mendorongku sampai sekarang ini.


Saat Mbak Upik menjadi Dewan, aku ditunjuk menjadi Ketua W. Disaat aku ingin bermain, tetapi disaat itu pula aku dibutuhkan. Selesai menjabat -tak banyak yang kau torehkan selama menjadi ketua- amanah baru kembali diberikan oleh saudaraku di W. Disinilah babak baru ini dimulai.

Pengalaman 
Perjalananku dibabak ini ditemani oleh 3 saudaraku/rekanku/timku. Mereka sangat aku banggakan. Bangga menjadi bagian dari Tim ini. Awal perjalan ini tidak berjalan lancar, tetapi aku merasa bekerja tidak sendiri. Berbeda dengan babak sebelumnya. Aku sadari itu, karena disinilah waktu dan pengalaman punya peran penting. Terkadang keringat, darah, dan airmata saja tidak cukup untuk menjalankan W.

Perubahan
Disisi lain, aku merasa bangga dibabak sebelumnya. Keringat, darah, dan airmata memang tidak cukup. Tetapi, itu semua memiliki dampak besar pada spirit anggota W yang aktif. Pimikiran-pemikiran baru datang bersamaan dengan spirit-spirit baru dan pengurusan baruku. Perubahan perubahan membangun memang sudah menggema sejak aku belum resmi menjadi anggota biasa di W, terutama dari teman seangkatanku. Ketika aku menduduki kursi panas inilah pemikiranku diterima dan membawa cukup banyak perubahan bagi W. Entah itu benar atau salah, tepat atau tidak, tetapi aku merasa lebih mudah mengarahkan mereka yang dulu pernah menjadi bagian dari perubahan yang aku bangun di W.

Dari 0 Lagi
Setiap perjalanan dimulai dari 0, dari kosong. Awalnya aku merasa babak ini memang dari 0, tetapi susah juga mengkosongkan gelas ini. Pemikiran dan pengalaman harus jadi menjadi salah satu pedomanku. Tetapi bukan melewati jalur atau cara yang sama dengan babak sebelumnya. 0 disini adalah memasuki jalur baru dari awal. Cara lama belum tentu bisa digunakan, tetapi pengalaman dan pemikiran bisa jadi bahan baku untuk melangkah di jalur baru.

No comments:

Post a Comment