Hari ini aku mengerti suatu hal. Tentang sesuatu yang sering
aku dengar. “Bacalah”, Itu bukan hal yang asing bagi manusia di seluruh dunia.
Bahkan Firman Allah yang pertama turun pada Muhammad berbunyi demikian. “Bacalah”,
kata tersebut tidak asing ditelinga,
namun selama ini aku merasa belum bisa mempraktekkannya. Mainset(Pikiran)-ku ketika mendengar/membaca kata itu adalah
membaca Al-Qur’an, Buku Buku, Artikel, Koran, kejadian kejadian di Dunia,
kebesaran Tuhan, Lingkungan, atau Orang lain.
“Bacalah”, hari ini aku menyadari hal baru. Yang intinya
adalah Manusia tidak sempurna, banyak kekurangan dan sering lupa. Untunglah
kita punya akal, sehingga kita bisa mengembangkan bahasa dan tulisan.
Sebelumnya aku menganggap terlalu banyak hal yang harus dibaca sehingga aku
melupakan satu hal, BACALAH DIRI SENDIRI. Dengan tulisan dan bahasa kita bisa
menuliskan berbagai kejadian apa saja yang telah kita alami. Dengan tulisan dan
bahasa kita menuliskan apa yang harus kita lakukan nanti atau besok atau lusa
atau bahkan sepuluh tahun yang akan datang.
Baru kemarin aku membuka Buku Komunikasi Paskibraka Kota
Yogyakarta 2011. Ternyata dengan membaca kejadian kejadian masa lalu kita bisa
belajar banyak hal. Mulai dari perkembangan penulisan kita, emosional kita,
memori memori masa lalu, membuka hati kita, menertawakan kekonyolan dan masih
banyak lagi, itu baru pada satu hal sederhana yang aku tulis secara rutin.
Bagaimana jika hari dari sekarang sampai kita tua tertuliskan? Sungguh akan
menjadi sumber referensi bagi kita agar kita
tidak masuk lubang yang sama.
Kesimpulannya, membaca adalah hal sederhana. Tidak harus
kita mencari buku buku karangan orang hebat. Cukup tuliskan apa yang kamu alami
hari ini. Dan seterusnya. Jadikan itu warisan paling berharga pada orang orang
disekitarmu.
No comments:
Post a Comment